Dosen Universitas Medan Area (UMA) penerima hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM) Tahun 2025 mengikuti kegiatan Bimbingan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Penelitian dan PKM DPPM Tahun 2025. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I bertempat di Aula Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah, Medan.
Penguatan Akuntabilitas Penelitian
Kegiatan Monev ini bertujuan memberikan pembekalan teknis pelaporan kepada para dosen penerima hibah sekaligus mengevaluasi pelaksanaan program yang sedang berjalan. Dalam arahannya, perwakilan LLDikti Wilayah I menegaskan bahwa Monev bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian penting dari siklus penelitian untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana hibah.

“Monitoring dan evaluasi ini merupakan instrumen penting untuk menjamin bahwa setiap hibah benar-benar dimanfaatkan sesuai tujuan dan menghasilkan luaran yang bermanfaat. Melalui bimbingan ini, kami ingin membantu para dosen menyusun laporan secara sistematis, akurat, dan tepat waktu,” ujar perwakilan LLDikti.
Dosen UMA Direview Penilai UNPAB
Dalam sesi review, dosen UMA mempresentasikan capaian penelitian mereka dan menerima masukan langsung dari tim penilai, salah satunya Prof. Dr. Cut Nuraini, S.T., M.T. dari Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB).
Beliau menekankan pentingnya integritas dalam pelaporan penelitian.
“Laporan penelitian bukan hanya sekadar dokumen administratif, melainkan cermin integritas akademik. Data yang ditampilkan harus valid, luaran jelas, serta manfaat penelitian harus dapat dirasakan masyarakat. Harapan saya, dosen-dosen UMA terus menjaga kualitas penelitian sesuai standar akademik yang baik,” ungkap Prof. Cut Nuraini.

Suasana Kegiatan
Kegiatan berlangsung dalam suasana serius namun tetap interaktif. Para dosen aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, serta meminta penjelasan terkait teknis pelaporan. Selain itu, peserta diwajibkan membawa dokumen pendukung, mulai dari laporan kemajuan sementara, catatan harian penelitian, laporan penggunaan anggaran, dokumen capaian luaran, hingga berita acara serah terima (BAST), untuk memastikan kesesuaian dengan target yang ditetapkan dalam proposal.
Sejumlah dosen UMA juga menyampaikan progres capaian serta tantangan penelitian di lapangan. Salah satu peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam memahami standar yang diharapkan oleh LLDikti.
“Bimbingan ini membuka wawasan kami bahwa hal-hal teknis, seperti pencatatan harian dan kelengkapan dokumen luaran, ternyata sangat krusial. Dengan arahan dari para penilai, kami merasa lebih siap menyusun laporan akhir,” ujarnya.
Komitmen UMA terhadap Mutu Penelitian
Partisipasi aktif dosen UMA dalam kegiatan ini menjadi bukti komitmen universitas dalam meningkatkan mutu penelitian dan pengabdian. UMA memandang kegiatan Monev sebagai momentum penting untuk memperbaiki tata kelola penelitian sekaligus memperkuat budaya akademik yang berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan.
Harapan ke Depan
Melalui kegiatan Monev ini, LLDikti Wilayah I berharap penelitian dan pengabdian yang dilakukan dosen UMA dan perguruan tinggi lainnya semakin terarah, berkualitas, serta memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin setiap hibah yang diberikan tidak berhenti pada laporan, tetapi benar-benar menghasilkan inovasi dan solusi yang dapat dirasakan masyarakat. Inilah esensi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tegas perwakilan LLDikti.
Dengan adanya review langsung dari penilai independen, diharapkan kualitas penelitian dosen UMA tidak hanya memenuhi tuntutan administratif, tetapi juga menghasilkan kontribusi ilmiah yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.